Tanaman Jeruk Nipis yaitu jenis tumbuhan yang termasuk dalam suku jeruk-jerukan, tumbuhan ini tersebar di Asia dan Amerika Tengah juga dikenal sebagai jeruk pecel. Pohon tumbuhan ini sanggup mencapai tinggi 3 hingga 6 meter, bercabang banyak dan berduri, daun lonjong, tangkai daun bersayap kecil. Perbungaan muncul dari ketiak daun dan bunga kecil, putih berbau harum. Buah bundar hingga bundar telur, berwarna hijau hingga kuning dan kulit buah tipis mengandung banyak minyak atsiri. Daging buah berwarna putih kehijauan, sangat asam, mengandung banyak vitamin C dan asam sitrat. Biji banyak, kecil, bersifat poliembrioni. Di Indonesia sanggup hidup di dataran rendah hingga ketinggian 1000 m dari permukaan laut. Tumbuh baik di tanah alkali, di tempat-tempat yang terkena sinar matahari langsung. Perbanyakan dengan biji, okulasi atau cangkok. Buah digunakan untuk menciptakan minuman, obat batuk dan penyedap masakan dan juga sering digunakan untuk menghilangkan karatan dan mencuci rambut.
Cara menanam tumbuhan jeruk nipis tidaklah mudah. Tanaman ini sanggup tumbuh di tempat yang mempunyai ketinggian 10 hingga 1000 meter diatas permukaan laut. Budidaya Jeruk nipis membutuhkan sinar matahari yang cukup, sehingga harus ditanam di tempat terbuka dan tanpa atap. Tanaman ini tidak sanggup tumbuh dengan tepat bila tidak tepat cara menanamnya, maka tidak ada salahnya bila para pembudidaya tumbuhan ini mengetahui bagaimana cara budidaya tumbuhan jeruk nipis yang baik.
*Baca juga Tahapan Paling Praktis Untuk Budidaya Melati, Supaya Rajin Berbunga!
Tanaman ini sanggup dikembangbiakkan dengan banyak sekali cara, yaitu dengan cara generatif, vegetatif, serta adonan dari kedua cara tersebut.
Cara generative yaitu dengan cara mengambil biji dari buah jeruk nipis yang sudah tua. Kemudian biji tersebut dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari selama 2 hingga 3 hari hingga lendir biji tersebut hilang. Biji yang sudah kering tersebut selanjutnya ditanam di ladang persemaian. Cara ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 5 hingga 6 tahun, untuk menunggu tumbuhan jeruk nipis berbuah. Akan tetapi, batang pohon yang diperoleh dengan cara generatif ukurannya lebih besar dan lebih kokoh.
Sedangkan Cara Vegetatif sanggup dilakukan dengan mencangkok cabang atau ranting pohon jeruk nipis untuk ditanam di lahan tanam. Cabang atau ranting yang akan dicangkok harus dipilih yang umurnya sedang, tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua. Cabang pohon dan kerat kambiumnya dikuliti hingga higienis sepanjang 5 hingga 10 cm, kemudian diangin-anginkan selama 1 x 24 jam. Setelah itu, tutup cuilan cabang atau ranting yang telah dikuliti dengan tanah dan dibungkus memakai sabut kelapa. Ikat kedua ujung sabut tersebut, dan jaga kelembaban cangkokan dengan menyiramnya setiap hari. Setelah tumbuh banyak akar pada cangkokan, potong cabang atau ranting yang dicangkok dan tanamlah di lahan tanam. Tanaman jeruk nipis yang diperoleh dari pencangkokan akan lebih cepat berbuah, namun mempunyai batang yang rapuh, dan lebih gampang terjangkit penyakit.
Menggabungkan cara generatif dan vegetatif disebut juga dengan istilah okulasi. Cara ini sanggup dilakukan bila ada tumbuhan jeruk nipis yang diperoleh dari pembibitan secara generatif yang mempunyai batang besar lengan berkuasa dan tahan penyakit. Untuk melaksanakan okulasi, ambillah mata tunas dari pohon jeruk nipis yang buahnya besar dengan cara mengirisnya dari batang sedalam 1,5 cm. Bersihkan ujung-ujung irisan tersebut hingga berbentuk segi empat.
Buat pula lubang segiempat dengan ukuran yang sama pada batang induk dan masukkan irisan mata tunas tadi ke lubang batang induk. Saat memasukkan atau menempel irisan mata tunas ke batang induk, jaga supaya tidak ada kotoran yang menempel pada kambium, sebab akan mengganggu proses pertumbuhan mata tunas. Setelah mata tunas ditempelkan, ikat dengan tali plastik. Dua ahad sehabis proses okulasi, kesudahannya sudah sanggup dilihat, apakah berhasil atau tidak. Jika berhasil, mata tunas tersebut akan berwarna hijau segar dan menempel dengan tepat pada batang induk.
Setelah sukses mealkukan pembibitan selanjutnya kita menyiapkan lahan yang akan ditanami dengan cara dibersihkan dahulu. Setelah dibersihkan kita sanggup melaksanakan penanaman dengan jarak tanam jeruk nipis yaitu 4x4meter. Lubang tanam di buat 2 ahad sebelum tanam. Tanah cuilan dalam dipisahkan dengan tanah cuilan atas. Bibit jeruk sanggup ditanam pada ekspresi dominan hujan atau ekspresi dominan kemarau bila tersedia air untuk mengairinya, tapi sebaiknya di tanam pada awal ekspresi dominan hujan.
Untuk menjaga supaya tumbuhan tumbuh dengan subur sebaiknya dilakukan perawatan salah satunya dengan melaksanakan pemupukan. Pemupukan harus dilakukan secara teratur setiap 2 hingga 3 bulan sekali. Jika kondisi tanah subur, pemupukan lanjutan sanggup dilakukan sehabis tumbuhan jeruk nipis berumur 4 tahun. Penyiangan tumbuhan dari rumput dan tumbuhan pengganggu sanggup dilakukan kapan saja sesuai dengan kondisi tanah di sekitar tanaman.
*Info harga waring ikan lengkap sanggup Anda cek DISINI
Tanaman jeruk nipis berbuah untuk pertama kalinya pada umur 3 tahun, hanya saja buah yang dihasilkan relatif masih sedikit. Untuk memetik buah jeruk nipis sanggup digunakan pisau tajam atau gunting pangkas. Cara memetiknya dengan memotong tangkai batang. Buah jeruk nipis yang sudah dipetik, diletakkan dalam keranjang atau wadah lainnya yang diberi ganjal jerami atau kain yang lembut. Setelah proses pemanenan selesai, bersihkan buah jeruk nipis memakai air dan lap dengan kain halus hingga kering. Pisahkan buah jeruk yang berukuran besar dengan yang kecil, dan buang jeruk rusak/terserang penyakit. Masukkan jeruk ke dalam peti sebelum siap untuk dijual.
Komentar
Posting Komentar