Ikan ialah salah satu komoditas peternakan yang paling diminati untuk dijadikan bisnis perjuangan ternak. Dengan rasanya yang lezat dan mengandung gizi tinggi, ikan sangat digemari untuk dikonsumsi. Orang Jepang misalnya, sangat gemar mengkonsumsi ikan alasannya ialah kandungan gizinya yang tinggi, bahkan Jepang menjadi Negara pengkonsumsi ikan terbesar di dunia. Masyarakat Indonseia juga sangat menggemari ikan, baik ikan air tawar maupun ikan laut. Apalagi jikalau dimasak dengan bumbu khas kawasan yang mantap, akan menciptakan citarasa ikan semakin lezat dan makin digemari.
Ikan ialah binatang air yang bernafas dengan memakai insang dan hanya bisa hidup di dalam air, meskipun ada beberapa jenis ikan yang bisa hidup di luar air, namun itu hanya dalam beberapa ketika saja dan setelahnya akan mati. Ikan biasanya dipelihara oleh masyarakat untuk jadikan hiasan dan ada pula yang dipelihara untuk dikonsumsi.
Biasanya ikan dipelihara di kolam, akuarium, atau tambak. Namun, memelihara ikan di tambak mempunyai kelebihan tersendiri, yakni:
1. Pertama, biaya pembuatan tambak lebih ekonomis dibandingkan menciptakan kolam, alasannya ialah kolam tambak tidak diharapkan tempat khusus untuk pemeliharaan alasannya ialah tambak memanfaatkan luasan sumber air yang ada. Misalnya tambak di pinggiran danau, di bersahabat pantai, atau di sungai. Sehingga tidak perlu membeli atau menyewa lahan untuk pemeliharaan. Selain itu, tambak tidak membutuhkan irigasi air tambahan, alasannya ialah air sudah tersedia dalam jumlah banyak di danau, di sungai, atau di laut.
2. Kelebihan yang kedua ialah ikan akan tetap bisa hidup di habitat aslinya, sehingga pemeliharaan khusus ibarat pengkondisian kejernihan air, suhu air, pH air, dan sebagainya tidak perlu dilakukan, alasannya ialah semua itu terjadi secara alami oleh alam.
3. Kelebihan ketiga ialah sebagian besar makanan ikan akan disediakan oleh alam, ibarat lumut, plankton, ikan-ikan kecil semua tersedia di alam. Sehingga akan menghemat penggunaan pakan ikan tambahan.
Jika biasanya peda dasar pada kolam ialah berupa beton atau terpal, pada kolam tambak, dasar kolam memakai jaring. Penggunaan jaring dimaksudkan biar air sanggup mengalir dengan lancar dan tersedia setiap ketika bagi ikan. Namun syarat jaring yang dipakai harus bisa untuk menahan ikan biar tidak kabur keluar dari tambak. Lubang-lubang di jaring harus lebih kecil dengan ukuran ikan namun tetap sanggup dilewati air dengan lancar. Dan jaring yang sempurna untuk dasar kolam tambak dan recommended ialah jaring paranet.
Paranet sanggup menjadi solusi pemdasar kolam di tambak. Paranet tersedia dalam banyak sekali ukuran kerapatan lubang. Yakni paranet 45%, paranet 50%, paranet 65%, paranet 75%, paranet 80%, dan paranet 90%. Semakin besar persentase kerapatan, maka semakin rapat lubang paranetnya. Biasanya dalam pertanian paranet diperuntukan bagi tumbuhan untuk mengatur sinar matahari ke tanaman. Pemilihan paranet diubahsuaikan dengan kebutuhan tumbuhan akan sinar matahari. Contoh contohnya pada paranet dengan kerapatan 65%, artinya sinar matahari yang bisa dihalangi paranet sebesar 65%. Dengan kata lain sinar matahari yang masuk ke lahan sebanyak 35%. Namun dalam penggunaannya untuk dasar kolam tambak, kerapatan paranet berarti diubahsuaikan dengan ukuran ikan. Kerapatan paranet harus lebih kecil dari ukuran ikan, namun tetap mensirkulasikan air dengan baik.
# Jangan lewatkan Paranet Untuk Menghalau Hewan Pengganggu
Bahan paranet juga tersedia beragam, ada yang terbuat dari materi plastik, nilon, kawat, atau tambang. Karena paranet dipakai di dalam air, sangat direkomendasikan untuk memakai paranet materi plastik atau tambang alasannya ialah lebih besar lengan berkuasa untuk menghalau arus dan lebih awet. Biasanya paranet lokal bisa dipakai untuk 2 hingga 3 tahun lamanya. Paranet plastik juga lebih gampang dibersihkan alasannya ialah kotoran hanya melekat di permukaan saja, tidak masuk ke serat bahan. Sehingga lumpur dan lumut yang ada di paranet gampang untuk dibersihkan.
Komentar
Posting Komentar