Jual Paranet - Diam-Diam Panduan Teknis Budidaya Melon


Melon (Cucumis melo) termasuk dalam suku timun-timunan. Masih satu kerabat dengan semangka, blewah dan timun suri. Seperti halnya suku timun-timunan lain, melon tumbuh merambat tetapi tidak dapat memanjat. Bila tidak ditopang, tumbuhan ini akan tumbuh menjalar di atas permukaan tanah. 
Tempat ideal untuk budidaya melon berada pada kisaran ketinggian 250-700 meter dpl. Bila ketinggian kurang dari 250 meter, tumbuhan melon cenderung menghasilkan buah yang kecil. Sedangkan di dataran tinggi dengan suhu dibawah 18oC, tumbuhan ini sulit untuk berkembang.

*Dapatkan Info Update Pertanian & Perkebunan, Silahkan Klik DISINI

Jenis buah melon 

Jenis buah melon sangat beragam. Namun hanya 3 kultivar yang terkenal dibudidayakan, yaitu reticalatus, inodorus dan cantalupensis. 

=> Reticalatus. Jenis melon ini merupakan kultivar paling populer. Bentuknya membulat dengan kulit buah berwarna hijau dan teksturnya berjala, menyerupai terlapisi jaring. Daging buah berwarna hijau muda hingga oranye. 
=> Inodorus. Jenis ini mempunyai kulit buah yang mulus tidak berjala. Bentuknya membulat hingga lonjong. Warna kulit buah kuning hingga kuning pucat kehijauan. Warna dagingnya ada yang hijau, oranye hingga putih. Daging buah tidak beraroma. 
=> Cantalupensis. Jenis ini mempunyai kulit buah yang bergelombang menyerupai labu, atau disebut berjuring. Daging buah berwarna kuning atau oranye, aromanya sangat kuat. Blewah termasuk dalam jenis ini. 

*Baca Juga Teknik Budidaya Cabe Dengan Greenhouse

Pembibitan tumbuhan melon 

Tanaman melon untuk budidaya biasanya diperbanyak secara generatif dari biji atau benih. Untuk budidaya melon seluas satu hektar dibutuhkan bibit tumbuhan sekitar 16. 000- 20. 000 pohon atau setara dengan 500-700 gram benih melon. 
Sebelum ditanam benih harus dikecambahkan terlebih dahulu. Caranya dengan merendam benih dalam air hangat selama 6-8 jam. Bila benih belum mengandung fungisida, dapat ditambahkan fungisida ke dalam air rendaman sesuai dosis.
 Setelah direndam benih ditiriskan dan ditebarkan diatas kain berair atau kertas koran yang telah dibasahi. Biarkan selama 1-2 hari hingga benih berkecambah. Jaga kelembaban kain atau kertas koran tersebut . Bila terlihat kering percikan air secukupnya. 
Kemudian siapkan polybag kecil atau baki persemaian. Isi dengan media tanam berupa adonan tanah dengan kompos atau pupuk sangkar dengan perbandingan 2 : 1, lihat cara menciptakan media persemaian. Benamkan biji melon sedalam 1-2 cm ke dalam media tanam tersebut . 
Tempat persemaian sebaiknya dilindungi dengan atap plastik bening atau sungkup. Hal ini dibutuhkan biar bibit yang tumbuh terlindungi dari terik matahari yang berlebihan dan kucuran air hujan langsung. Media persemaian harus terus dikontrol dan diperhatikan biar kelembabannya terjaga. Sirami secara teratur tetapi jangan terlalu basah. 
Proses penyemaian biasanya berlangsung hingga 10-14 hari. Atau ditandai dengan tumbuhnya 2-3 helai daun. Pada fase ini bibit sudah siap dipindahkan ke lokasi penanaman. 


Persiapan lahan dan penanaman 

Lahan untuk budidaya melon sebaiknya dibajak terlebih dahulu untuk menghaluskan bongkahan tanah. Kemudian bentuk bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30-50 cm, panjang 10-15 meter dan jarak antar bedengan 50-60 cm. 
Setelah itu berikan pupuk dasar berupa pupuk kompos atau pupuk sangkar sebanyak 15-20 ton/hektar. Tambahkan juga ZA, KCl dan SP-36 masing-masing 375 kg, 375 kg dan 250 kg untuk setiap hektarnya. Campurkan pupuk tersebut di atas bedengan dan aduk hingga merata dengan tanah bedengan. Biarkan lahan tersebut selama 2-4 hari. 
Bila pH tanah yang akan dipakai untuk budidaya melon kurang dari 5, berikan dolomit atau kapur pertanian sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan dengan tanah bedengan setidaknya 2-3 hari sebelum pemupukan dasar. 
Langkah berikutnya tanam bibit yang telah disiapkan. Satu bibit untuk setiap lubang tanam. Kemudian siram untuk biar tidak layu sebab kekeringan. Penanaman sebaiknya dilakukan di sore hari ketika matahari tidak terlalu terik. 

*Baca Juga Langkah Menanam Tanaman Selada Hidroponik

Perawatan budidaya melon 

A. Pemasangan ajir 

Untuk menghasilkan buah yang bagus, tumbuhan harus ditopang dengan ajir atau tongkat dari bilah bambu. Fungsinya biar buah yang dihasilkan tidak bersentuhan dengan permukaan tanah. Selain itu biar terjadi penetrasi sinar matahari ke seluruh pecahan tanaman. 
Pemasangan ajir hendaknya dilakukan sebelum tumbuhan tumbuh besar. Biasanya sebelum umur tumbuhan 3 hari terhitung semenjak pertama ditanam. Hal ini dimaksudkan biar ajir yang ditancapkan tidak melukai akar tanaman. 
Siapkan ajir sepanjang 1, 5 meter. Tancapkan ajir tersebut pada lubang tanam secara menyerong, ujung atasnya condong ke arah dalam bedengan. Sehingga ajir-ajir tersebut saling bersilangan, membentuk aksara X. Kemudian siapkan bilah bambu yang lebih panjang dan letakkan secara horisontal diantara silangan ajir-ajir tersebut, ikat dengan tali rafia. 

B. Penyiraman 

Penyiraman yang teratur sangat dibutuhkan dalam budidaya melon. Penyiraman hendaknya dilakukan setiap sore hingga umur tumbuhan satu minggu. Selanjutnya penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali. 
Ketika demam isu hujan drainase harus berfungsi dengan baik. Jangan biarkan lahan tergenang air. Tanaman melon tidak menghendaki tanah yang terlalu basah. 

C. Pemupukan susulan 

Pemupukan susulan dibutuhkan mulai tumbuhan berumur satu minggu. Pupuk yang diberikan sebaiknya berbentuk cair. Pupuk padat dapat dilarutkan terlebih dahulu. Pupuk yang dipakai dapat pupuk cair organik atau pupuk kimia buatan. 
Pupuk susulan dengan pupuk kimia buatan diberikan sebanyak 6 kali. Pupuk dilarutkan dalam air kemudian disiramkan pada tanaman. Dosis pemupukan 200-250 ml/tanaman. Berikut tabel kebutuhan pupuk untuk budidaya melon : 
Panduan simpel budidaya melon 

D. Penyerbukan buatan 

Pada demam isu kemarau penyerbukan dilakukan oleh serangga penyerbuk. Namun ketika demam isu hujan biasanya intensitas serangga penyerbuk berkurang. Untuk mendapat kualitas yang baik lakukan penyerbukan buatan. 
Penyerbukan buatan dilakukan pada pagi hari, sebelum pukul 10. Bila terlalu siang kuncup bunga sudah agak layu atau menutup. Lakukan penyerbukan buatan pada bunga betina, terutama bunga yang ada pada cabang ke-9 hingga ke-13. 
Dalam satu pohon setidaknya dapat ditumbuhkan 3-4 calon buah. Kemudian diseleksi lagi, sehingga buah yang dipelihara hingga panen cukup 1-2 per pohon, tergantung ukuran buahnya. Bila ukuran buahnya besar, cukup satu per pohon. 

E. Hama dan penyakit 

Budidaya melon di kawasan tropis menyerupai Indonesia cukup rentan dengan serangan hama dan penyakit. Hama yang biasa menyerang budidaya melon antara lain kutu daun, lalat buah, ulat daun, thrips, tungau. Sedangkan penyakit yang menyerang antara lain antraknosa, wangi buah, wangi batang dan mosaik. 
Untuk menghindari serangan hama dan penyakit lakukan kultur teknis menyerupai rotasi tanaman, pemupukan berimbang dan menjaga sanitasi kebun. Bila hama dan penyakit telah menyerang semprot dengan pestisida yang cocok. Bisa pestisida organik atau pestisida sintetis. Lakukan penyemprotan sesuai dengan takaran anjuran. 


Fase Pemanenan 

Biasanya budidaya melon siap dipanen sesudah berumur 3 bulan. Ciri-ciri melon siap panen untuk jenis reticalatus antara lain serat jala pada permukaan kulit tampak terperinci dan kasar, permukaan kulit sekitar tangkai terlihat retak-retak, warna kulit hijau kekuningan dan sudah mengeluarkan aroma.

Untuk Pemesanan Paranet, Segera Hubungi Kami Pada Jam Kerja (08.15)-(16.00)
Daftar Harga Bisa Intip DISINI
Phone 0812.3258.4950 | 0877.0282.1277 | 0852.3392.5564
Info Selengkapnya Klik DISINI
Sumber http://paranet123.blogspot.com

Komentar