Sebelum kita terjun untuk menjadi pembudidaya jamur, ada baiknya kita mengenal bagaimana cara hidup, jenis nutrisi alami jamur di habitat alaminya dan juga tidak lupa beberapa faktor fisik yang akan sangat menghipnotis perjuangan budidaya jamur kita. Di kesempatan yang kemudian telah dijelaskan banyak sekali nutrisi alami jamur di habitat alaminya, dan kini mari mengenal lebih jauh banyak sekali faktor fisik apa saja yang akan menghipnotis budidaya jamur.
Faktor fisik sangat berafiliasi dengan keperluan nutrisi bagi pertumbuhan jamur. Berbagai faktor fisik yang besar lengan berkuasa besar terhadap pertumbuhan jamur diantaranya yaitu:
1. Suhu
Pengaruh suhu sangat berperan penting dalam pertumbuhan jamur. Jika kurang dari batas bawah suhu minimum ataupun melebihi batas atas suhu maksimum maka pertumbuhan jamur akan terganggu dan dipastikan tidak akan hidup.
Suhu optimum yang diharapkan dalam tahapan pembentukan badan buah pada jamur umumunya lebih rendah dibandingkan dengan suhu untuk pertumbuhan miselium jamur.
Pada jamur tiram (Pleurotus ostreatus) suhu yang diharapkan untuk pertumbuhan miselium berkisar antara 26-28 0C, sedangkan untuk pertumbuhan badan buahnya berkisar antara 25-30 0C. Berikut kisaran suhu optimum pada beberapa jenis jamur:
Jenis Jamur | Suhu Miselium (0C) | Suhu Tubuh Buah (0C) |
Auricularia auricula (jamur kuping) | 28 | 22-25 |
Volvariella volvacea (jamur merang) | 32-35 | 28-32 |
Lentinula edodes (jamur shiitake) | 24 | 6-25 |
Agaricus bisporus (jamur kancing) | 22-25 | 15-17 |
Info Update Harga Paranet Bisa Dicek Disini
2. Aerasi Atau proses penambahan udara/oksigen
Oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) merupakan komponen udara yang penting bagi pertumbuhan jamur. Oksigen diharapkan untuk proses pembentukan energi dalam badan buah jamur, dari hasil pembentukan energi yang terjadi juga dihasilkan karbondioksida dan air.
Kumpulan (akumulasi) karbondioksida yang terlalu banyak pada budidaya jamur sanggup menyebabkan perubahan bentuk pada badan buah jamur. Akumulasi karbondioksida sanggup terjadi sebagai hasil respirasi/pernapasan jamur itu sendiri maupun dari respirasi organisme lainnya. Sebagai referensi adalah tidak normalnya pembentukan payung dan panjangnya pertumbuhan tangkai pada jamur Agaricus bisporus (jamur kancing). Oleh alasannya itu, celah lubang udara (ventilasi) menjadi sangat penting peranannya dalam fase pembentukan badan buah pada budidaya jamur.
Kumbung jamur dengan area ventilasi udara |
3. Cahaya
Pada ketika awal pembentukan badan buah, kebanyakan jamur memerlukan cahaya untuk perkembangannya yang normal, namun hal tersebut tidak berlaku pada jamur kancing. Cahaya putih merupakan cahaya yang diharapkan dalam jumlah relatif besar dalam pertumbuhan jamur. Dalam praktik budidaya jamur, penggunaan lampu fluoresen dengan keadaan cahaya remang-remang sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan jamur dalam pembentukan dan perkembangan badan buah jamur.
Keliling kumbung menggunakan paranet |
4. Kelembaban
Pada umumnya jamur memerlukan tingkat kelembaban yang relatif tinggi. Kelembaban relatif sebesar 95-100% menunjang pertumbuhan yang maksimum pada kebanyakan jamur Jatayutm, praktisi pembudidaya jamur membuka pembinaan perihal pembuatan bibit jamur dan pembudidayaan jamur yang baik. Juga menciptakan segala macam bibit jamur konsumsi; tiram, merang, kuping, shiitake, kancing, ganoderma dan lainnya.
Baca Juga :Budidaya Terong Menggunakan Mulsa
LIM CORPORATION Menyediakan paranet/shading net untuk atap peneduh tanaman, harga lebih murah,kwalitas awet. Paranet biasa digunakan untuk atap pada green house, contohnya pada budidaya tumbuhan sayur, tumbuhan hias, dan bunga. Bisa juga digunakan untuk peneduh bak ikan, dll. Ready stock paranet daya serap 60%,65%, dan 75% ukuran 3x100 meter materi plastik. Untuk warta pemesanan paranet silahkan sms/call 0812.3258.4950 - 0852.3392.5564. Info selengkapnya silahkan klik www.paranet99.com
Komentar
Posting Komentar