Cengkeh merupakan salah satu komuditas ekspor indonesia yang menjadi unggulan. Dari cengkeh ini kita banyak menerima sumbangan devisa. Oleh alasannya usul cengkeh akan luar negeri sangatlah banyak dan meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu seyognyanya kita memanfaatkan potensi kita untuk sanggup menghasilkan cengkeh secara maksimal atau sebanyak mungkin. Karena cengkeh ini sangatlah unik, dengan usia yang panjang ia sanggup tetap produktif jika bibitnya manis menyerupai cengkeh AFO yang ada di Ternate.
Secara kondisi negara kita sangatlah menguntungkan alasannya apa saja yang kita tanam niscaya tumbuh. Demikian juga cengkeh sangat tumbuh subur di Negara ini. Meskipun begitu ada beberapa hal yang menimbulkan budidaya cengkeh ini sanggup maksimal, antara lain diantara ialah :
1. Kondisi Tanah
Tanaman cengkeh bias tumbuh subur di tanah yang berstruktur baik, yakni gembur, tidak berpadas, berlapisan tanah liat dan tanah berpasir (tanah vulkanis muda), tanah-tanah tersebut kurang cocok untuk tumbuhan cengkeh, alasannya terlalu gampang kehilangan air.
2. Iklim
Kondisi iklim sangat memilih keberhasilan dalam budidaya cengkeh. Karena cengkeh tidak bias hidup di tempat yang kering, alasannya kondisi ini bias menimbulkan matinya pohon cengkeh yang berusia muda antara umur 1 – 2 tahun, juga mati ranting pada pohon dewasa, dan juga kurang produktifnya pohon yang sudah tua.
Tanaman ini baik di wilayah yang memiliki curah hujan antara 2.000 – 3.500 mm, tetapi yang merata sepanjang tahun. Namun bila terlalu tinggi curah hujannya juga tidak baik bagi pertumbuhan tumbuhan cengkeh, curah hujan diatas 4.000 mm sanggup menimbulkan kematian. Karena hujan yang terus menerus akan menimbulkan kerusakan pada bunga muda dan sanggup menimbulkan pertumbuhan lumut-lumut pada cabang dan ranting.
Tanaman cengkeh sangat cocok dengan kondisi iklim yang hangat dan tidak terlalu lembap, untuk itu jarak tanam perlu diperhatikan, sebaiknya antara 8 x 8 meter. Sehingga sirkulasi udara sekitar pohon bias cepat berganti dan terjaga kelembabannya. Tanaman cengkeh pun sangat membutuhkan sinar matahari yang cukup, terutama pada masa pembungaan.
3. Varietas Unggul
Penyediaan bibit yang baik sangat besar lengan berkuasa bagi sukses tidaknya budidaya cengkeh ini. Sehingga penyemiaan bibit dan pemilihannya harus benar-benar diperhatikan. Hendaknya sebelum ditanam alangkah baiknya bibit-bibit cengkeh yang sudah kita pilih ini kita semaikan dulu dalam bedengan-bedengan yang kita buat atau sanggup juga dengan polybag.
Untuk bedengan tempat penyemaiaan bibit cengkeh biasanya kita buat dengan lebar bedengan sekitar 1,5 – 2 m sedangkan panjang bias menyesuaikan lahan dengan tinggi sekitar 30 – 50 cm dari permukaan tanah. Jangan lupa bedengan ini harus dibikin terlindung dari sinar matahari secara pribadi (dibuat teduh) dengan dipasangkan paranet. Media yang dipakai dalam bedengan ini haruslah gembur, bebas dari penyakit dan tetap lembab. Bibit cengkeh mulai bias dipindahkan ke kebun semenjak usia 3 bulan atau maksimal sanggup usia 2 tahun.
Jika bibit masih berusia 3 – 4 bulan dihentikan pribadi dipindahkan ke kebun tapi ke polibag hingga usia 1 – 2 tahun dengan jarak antar polybag sekitar 60 cm x 60 cm hingga 80 cm x 80 cm.
Dalam masa pembenihan ini kita juga tetap memperhatikan sisi pengairannya, bila dirasa dalam 2 – 3 hari berturut-turut tidak turun hujan, maka benih harus secepatnya disiram dengan alat penyiram yang lubangnya halus, supaya biji-biji tidak terpelanting.
Sambil juga tetap dijaga tingkat kegemburan dari bedengan tersebut. Selain itu, rerumputan dan tumbuhan pengganggu harus dicabuti supaya tidak mengganggu pertumbuhan dari bibit cengkeh pada dikala ini sanggup juga disertai tunjangan pupuk urea dengan takaran ± 30 gram per m². Penggemburan tanah dan pemupukan dengan cara yang sama dilakukan tiap satu bulan sekali.
Cara pengambilan benih harus hati-hati, usahakan pengaambilan benih dengan tanahnya supaya akar tidak rusak, sesudah itu benih dan tanah sanggup dimasukkan ke polibag atau pembungkus lain, yang paling penting tanah dan akar tidak pecah.
Selama dalam polybag ini benih disimpan sekitar 1 – 2 ahad dan ditaruh di tempat terlindung (teduh) sambil disemprot dengan K.O.C 1 – 2% untu menahan pertumbuhan jamur pada daun. Akan lebih baik lagi kalau disemprot dengan insektisida. Dimana dalam penyimpanan ini dimaksdukan untuk meminimalisir maut bibit yang mau ditanam di areal tanam. Setelah dirasa bibit sudah normal pertumbuhannya gres dipindahkan ke areal lahan sambil dipotong pucuk/pupus yang kering untuk mempercepat pertumbuhan selanjutnya.
Demikian semoga bias bermanfaat.
Disari dari aneka macam nara sumber.
Secara kondisi negara kita sangatlah menguntungkan alasannya apa saja yang kita tanam niscaya tumbuh. Demikian juga cengkeh sangat tumbuh subur di Negara ini. Meskipun begitu ada beberapa hal yang menimbulkan budidaya cengkeh ini sanggup maksimal, antara lain diantara ialah :
1. Kondisi Tanah
Tanaman cengkeh bias tumbuh subur di tanah yang berstruktur baik, yakni gembur, tidak berpadas, berlapisan tanah liat dan tanah berpasir (tanah vulkanis muda), tanah-tanah tersebut kurang cocok untuk tumbuhan cengkeh, alasannya terlalu gampang kehilangan air.
2. Iklim
Kondisi iklim sangat memilih keberhasilan dalam budidaya cengkeh. Karena cengkeh tidak bias hidup di tempat yang kering, alasannya kondisi ini bias menimbulkan matinya pohon cengkeh yang berusia muda antara umur 1 – 2 tahun, juga mati ranting pada pohon dewasa, dan juga kurang produktifnya pohon yang sudah tua.
Tanaman ini baik di wilayah yang memiliki curah hujan antara 2.000 – 3.500 mm, tetapi yang merata sepanjang tahun. Namun bila terlalu tinggi curah hujannya juga tidak baik bagi pertumbuhan tumbuhan cengkeh, curah hujan diatas 4.000 mm sanggup menimbulkan kematian. Karena hujan yang terus menerus akan menimbulkan kerusakan pada bunga muda dan sanggup menimbulkan pertumbuhan lumut-lumut pada cabang dan ranting.
Tanaman cengkeh sangat cocok dengan kondisi iklim yang hangat dan tidak terlalu lembap, untuk itu jarak tanam perlu diperhatikan, sebaiknya antara 8 x 8 meter. Sehingga sirkulasi udara sekitar pohon bias cepat berganti dan terjaga kelembabannya. Tanaman cengkeh pun sangat membutuhkan sinar matahari yang cukup, terutama pada masa pembungaan.
3. Varietas Unggul
Penyediaan bibit yang baik sangat besar lengan berkuasa bagi sukses tidaknya budidaya cengkeh ini. Sehingga penyemiaan bibit dan pemilihannya harus benar-benar diperhatikan. Hendaknya sebelum ditanam alangkah baiknya bibit-bibit cengkeh yang sudah kita pilih ini kita semaikan dulu dalam bedengan-bedengan yang kita buat atau sanggup juga dengan polybag.
Untuk bedengan tempat penyemaiaan bibit cengkeh biasanya kita buat dengan lebar bedengan sekitar 1,5 – 2 m sedangkan panjang bias menyesuaikan lahan dengan tinggi sekitar 30 – 50 cm dari permukaan tanah. Jangan lupa bedengan ini harus dibikin terlindung dari sinar matahari secara pribadi (dibuat teduh) dengan dipasangkan paranet. Media yang dipakai dalam bedengan ini haruslah gembur, bebas dari penyakit dan tetap lembab. Bibit cengkeh mulai bias dipindahkan ke kebun semenjak usia 3 bulan atau maksimal sanggup usia 2 tahun.
Jika bibit masih berusia 3 – 4 bulan dihentikan pribadi dipindahkan ke kebun tapi ke polibag hingga usia 1 – 2 tahun dengan jarak antar polybag sekitar 60 cm x 60 cm hingga 80 cm x 80 cm.
Dalam masa pembenihan ini kita juga tetap memperhatikan sisi pengairannya, bila dirasa dalam 2 – 3 hari berturut-turut tidak turun hujan, maka benih harus secepatnya disiram dengan alat penyiram yang lubangnya halus, supaya biji-biji tidak terpelanting.
Sambil juga tetap dijaga tingkat kegemburan dari bedengan tersebut. Selain itu, rerumputan dan tumbuhan pengganggu harus dicabuti supaya tidak mengganggu pertumbuhan dari bibit cengkeh pada dikala ini sanggup juga disertai tunjangan pupuk urea dengan takaran ± 30 gram per m². Penggemburan tanah dan pemupukan dengan cara yang sama dilakukan tiap satu bulan sekali.
Cara pengambilan benih harus hati-hati, usahakan pengaambilan benih dengan tanahnya supaya akar tidak rusak, sesudah itu benih dan tanah sanggup dimasukkan ke polibag atau pembungkus lain, yang paling penting tanah dan akar tidak pecah.
Selama dalam polybag ini benih disimpan sekitar 1 – 2 ahad dan ditaruh di tempat terlindung (teduh) sambil disemprot dengan K.O.C 1 – 2% untu menahan pertumbuhan jamur pada daun. Akan lebih baik lagi kalau disemprot dengan insektisida. Dimana dalam penyimpanan ini dimaksdukan untuk meminimalisir maut bibit yang mau ditanam di areal tanam. Setelah dirasa bibit sudah normal pertumbuhannya gres dipindahkan ke areal lahan sambil dipotong pucuk/pupus yang kering untuk mempercepat pertumbuhan selanjutnya.
Demikian semoga bias bermanfaat.
Disari dari aneka macam nara sumber.
Komentar
Posting Komentar